Ekonom Standard Chartered, Eric Alexander Sugandi, menyebutkan, penanaman modal asing (PMA) dipengaruhi kondisi fundamen ekonomi. ”Kalau ekonomi Indonesia baik, PMA akan tetap masuk. Kalaupun kondisi global memburuk, dampaknya tidak akan secepat di pasar portofolio,” kata Eric kepada Kompas di Jakarta, Selasa (27/9/2011).
Direktur Riset dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo menjelaskan, yang terjadi pada dana asing di portofolio pasar keuangan justru sebaliknya. Ia memperkirakan, tahun ini tak sampai 10 miliar dollar AS. Padahal, semula BI memperkirakan 12 miliar dollar AS.
Investor menarik dananya dari pasar keuangan saat terjadi gejolak di Indonesia akibat kondisi ekonomi global.
Eric menambahkan, dana asing membutuhkan waktu 6-9 bulan untuk masuk kembali ke pasar keuangan Indonesia. Namun, tergantung dari kondisi negara asal dana asing. Beberapa negara asal investor pasar keuangan Indonesia adalah Jepang, China, dan Amerika Serikat.
PMA pada triwulan I-2011 sebesar 4,79 miliar dollar AS yang meningkat menjadi 5,25 miliar dollar AS pada triwulan II-2011. Investasi portofolio pada triwulan I-2011 sebesar 4,11 miliar dollar AS, meningkat menjadi 6,28 miliar dollar AS pada triwulan II-2011. Tahun 2009, PMA dalam neraca pembayaran Indonesia 4,88 miliar dollar AS, lebih kecil dari investasi portofolio sebesar 10,48 miliar dollar AS. Tahun 2010, investasi portofolio sebesar 15,71 miliar dollar AS, lebih besar dari PMA yang mencapai 13,37 miliar dollar AS. (IDR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar