BALIKPAPAN-Setelah sebelumnya terlihat tegar saat Gubernur Kaltim H Awang Faroek memimpin serah terima jabatan wali kota Balikpapan di Dome, Minggu (29/5), kali ini H Imdaad Hamid SE dan istri Hj Azimah Imdaad, benar-benar tidak dapat menahan tetesan air matanya. Imdaad yang dikawal hingga keluar area balaikota, usia melakukan silaturahim bersama seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Pemkot Balikpapan, tak kuasa menahan keharuannya.
Imdaad dan Azimah, yang berjalan meninggalkan panggung acara pisah sambut, sontak disambut tangis haru oleh jajaran pegawai. Bahkan, saat Imdaad dan Azimah memasuki mobil yang siap mengantarkannya meninggalkan halaman balaikota, beberapa pejabat pemkot, seperti Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), H Ali Munsjir Halim SE MM, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Ir Tara Allorant, Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP), Ir Fahruddin Harami, serta para pegawai wanita di bagian Protokol, tidak dapat menahan tetesan air matanya, menambah keharuan perpisahan pegawai dengan mantan orang nomor satu Balikpapan tersebut.
“Sudah 17 tahun, saya ikut dengan beliau, sejak saya di protokol, beliau masih menjabat sebagai Sekda. Jadi saya bilang, beliau itu bapak, teman, saudara, yang banyak memberikan pelajaran berharga bagi kita,” kata Ali Munsjir, sembari mengusap tetesan air matanya. Banyak sekali kenangan manis yang ditinggalkan beliau, selama 10 tahun terahir, menjadi walikota Balikpapan. “Jadi, memang sangat berat, melepaskan beliau,” singkatnya.
Hal yang sama terlihat di Kepala Disnakersos, Tara Allorante, yang tak kuasa menahan tetesan air matanya. PNS yang mengaku selama 12 tahun terahir, sering melakukan komunikasi langsung dengan Imdaad, sangat mengagumi gaya kepemimpinan Imdaad Hamid, terutama saat menghadapi masalah-masalah yang dihadapi selama kepemimpinannya.
“Bukan karena apa, kita tadi sangat terharu, karena beliau itu adalah pemimpin yang punya wawasan luas, melihat permasalahan sesederhana apapun, dilihatnya dari wawasan yang sangat luas, sehingga banyak alternatif solusi yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dalam mengkaji suatu masalah itu, beliau tidak pernah gegabah, tidak pakai emosi, tidak buru-buru, tetapi itulah kunci beliau dalam menyelesaikan masalah, ” kata Tara.
Imdaad Hamid diakuinya, juga selalu memberikan motivasi kepada seluruh kepala-kepala SKPD di jajaran Pemkot Balikpapan, untuk memberikan rasa nyama dalam menjalankan tugas-tugas sebagai kepala SKPD. “Pak Imdaad itu memiliki manajemen kerja, seperti delegasi, konsistensi dan akuntabilitas, yang membuat dirinya dan kepala SKPD lainnya, tidak bekerja sendiri, tetapi tim work, yang menurutnya sangat efektif dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.
Seperti kalau kita menghadapi masalah mengenai tugas-tugas kita, beliau selalu mengkroscek langsung dengan SKPD bersangkutan, dan meminta memastikan keberana info dari permasalahan itu, sudah sejauh mana perkembangannya, hingga tindak lanjut yang dilakukan seperti apa? Itu yang sering dilakukan beliau untuk memotivasi kita dalam penyelesaian masalah,” ungkap mantan Kabag Pembangunan tersebut.
IKUT MENANGIS
Menaiki mobil Toyota Harrier KT 1944 SR, Imdaad dan istri meninggalkan balaikota menuju rumahnya. Mungkin penggalan kata-kata “Tiada pesta yang Tak Berakhir dan Tidak Ada Jabatan yang Langgeng”, mengibaratkan perpisahan mantan wali kota ini dengan pegawai di lingkungan Pemkot Balikpapan.
Imdaad dan Azimah Imdaad, juga tak kuasa menahan linangan air matanya, saat PNS pemkot menyalami dan membentuk pagar betis mengantar Imdaad dan Azimah yang dipayungi layaknya seorang pembesar menuju mobil Toyota Harrier sambil diiringi hadrah dan salawat. “Maafin kami ya,” kata Azimah sambil mengusap air matanya kepada para pegawai yang juga menangisi kepergian mantan orang nomor satu Balikpapan ini.
Bahkan, salah seorang pejabat sempat melakukan salam komando dengan Imdaad saat berada di dalam mobil, untuk menguatkan Imdaad bahwa mereka sangat kehilangan dengan tokoh yang satu ini.
Acara perpisahan ini memang dirangkai sangat spesial untuk Imdaad dan Azimah. Juga jauh dari kesan protokoler, karena berbagai hiburan ditampilkan oleh panitia untuk memberikan kesan perpisahan kepada mantan atasan mereka. Tak tanggung-tanggung, Wali kota HM.Rizal Effendi SE dan Wawali H Heru Bambang SE, Sekda Sayid Fadli dan para kepala SKPD melantunkan nyanyian perpisahan dan kenangan untuk Imdaad: “Tuhan kirimkanlah restu, buat Pak Imdaad dan ibu yang mencintai kami, sepenuh hati,” bunyi salah satu bait lagu yang dinyanyikan oleh para pejabat pemkot ini.
Ternyata para pejabat dari ibu-ibu juga tidak mau ketinggalan untuk memberikan hiburan. Dimotori Kepala DPU Hj.Sri Sutantinah, rombongan pejabat wanita yang digelari Bunek (Bunda Nekad) ini, berpenampilan layaknya broccoli menampilkan tarian India yang dipadu dengan tarian poco-poco. Bahkan, Imdaad dan istri, Rizal dan istri serta Heru dan istri ikut menari bersama rombongan Bunek ini. “Perbanyaklah silaturahim dalam bekerja,” pesan Imdaad kepada para pegawai Pemkot.
Imdaad mengingatkan, para pegawai untuk menjaga kekompakkan dan persaudaraan sebab bekerja dengan dibangun dalam suasana persaudaraan dan kekompakkan akan mendapatka hasil yang baik.
Hal yang sama juga disampaikan Sekda Sayid MN Fadli yang mewakili para pegawai bahwa tantangan kedepan sangat berat, sebab Pemkot di bwah kepemimpinan Imdaad telah banyak memberikan pondasi pembangunan dan kebanggaan bagi kota Balikpapan dengan banyaknya penghargaan yang telah diterima. “Kita harus meneruskan prestasi yang telah diraih saat Pak Imdaad menjabat wali kota,” imbuh Fadli.(ibr/are)