Berdasarkan pengalaman tiga tahun bekerjasama dengan MMC Melaka, kata Mursyid, apa yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kesehatan dan MIPA UMSB, berhasil menarik simpati dari para bidan, dokter dan manajemen rumah sakit berkelas internasional itu, baik dari sisi dedikasi, maupun keterampilan dan motivasi untuk melakukan tugas-tugas kebidanan secara profesional.
”Sejak didirikannya Fakultas Kesehatan dan MIPA UMSB hingga kini, motivasi kerja mahasiswa asuhannya terbilang cukup tinggi, sementara daya kreasi yang mereka kembangkan selama melakukan proses pemagangan di Malaysia, sesungguhnya tak bisa dilepaskan dari pola pembinaan kemahasiswaan yang demikian terukur, punya konsep yang jelas dan komitmen yang kuat untuk menciptakan calon bidan, perawat dan administratur rumah sakit profesional, dan islami, sesuai dengan norma-norma dasar yang dianut Persyarikatan Muhammadiyah,” jelas Mursyid yang dikenal punya dedikasi cukup tinggi terhadap pengembangan UMS itu.
Pola pembinaan ekstrakurikuler maupun intrakurikuler, menekankan kepada tercapainya tujuan yang diinginkan, yakni menghasilkan tenaga kesehatan dengan kemampuan handal dalam pengetahuan dan profesional di bidangnya, serta beriman dan bertaqwa, sehingga mempunyai jati diri, dan mampu berkompetisi di era globalisasi ini,” ucapnya.
Dilihat dari kurikulum yang diterapkan, Fakultas Kesehatan UMSB memiliki kurikulum yang sama dengan kurikulum perguruan tinggi sejenis di Indonesia, baik negeri maupun swasta, namun yang menjadi keunggulan lembaga pendidikan ini adalah pola pembinaan yang dilakukan selama mengikuti pendidikan. Sehingga prestasi itu mampu diraih para mahasiswa bila mengikuti pendidikan di kampus yang terletak di Jl Kejaksaan No. 12, Belakang Balok, Bukittinggi tersebut.
”Mahasiswa UMSB yang magang di Malaysia sempat diajak untuk bekerja disana karena ada kelebihan keterampilan yang dimiliki. Sebenarnya, ini merupakan tawaran yang luar biasa yang hampir tidak pernah diterima oleh mahasiswa asal Indonesia lainnya yang magang di sana. Cuma saja, kita perpandangan, mahasiswa kita perlu dipermatang budaya kerjanya. Budaya kerja itu sesungguhnya yang kurang di Indonesia,” terang Mursyid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar